Minggu, 17 April 2016

seni budaya



KATA PENGANTAR

      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan malakah ini. Dan juga kami berterima kasih pada pak Dermawan selaku Guru mata pelajaran seni budaya yang telah memberikan tugas ini kepada kami semua.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai kritik seni dan apresiasi seni rupa. Saya  juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.

Terima kasih











Daftar isi
Cover
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  1
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Pendahulaun . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
Landasan teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  4
Manfaat/tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .14
Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .  . .16
Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .  . . . . . . .17
Daftar pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . 18


BAB I
 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Aprisiasi seni, kritik seni dan wawasan seni, istilah-istilah yang sering muncul dalam kajian akademis. Apakah yang dimaksud dengan setiap istilah itu? Kadang orang bertanya-tanya tentang pengertian setiap istilah itu.
Setiap istilah memiliki pengertian sendiri, apresiasi seni, kritik seni dan wawasan seni memiliki pengertian berbeda satu sama lain.
   Kritik Seni dalam dunia Seni Rupa sangat penting. Malalui Kritik Seni, kita bisa melihat kelebihan dan kekurangan yang tampak dalam sebuah karya seni. Terjadinya kritik disebabkan adanya ketidaksesuaian, penyimpangan ataupun lepasnya batas-batas normatif dalam pandangan obyektif pelaku kritik. Tentu pandangan masing-masing pelaku kritik didasari dari latar belakang ilmu pengetahuan dan pengalamannya secara menyeluruh.
Artinya kritik pun bisa bermakna subyektif bisa pula bermakna obyektif. namun nilai kritik akan sangat bisa diterima, tentunya, jika sudah melalui seleksi mayoritas atas pandangan yang obyektif.
Situasi kondisi dalam hal ini sangat mudah kita saksikan, baik itu di wilayah publik, maupun dalam wilayah-wilayah yang lebih kecil. Misalnya lingkungan sekitar. Atau bisa juga dalam sebuah komunitas tertentu. Prilaku kritik mengkritik sangat mudah dijumpai di mana saja dalam konteks sesuai dengan wilayah masing-masing.
Mengkritik sebaiknya dibarengi dengan semangat untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya, bukan sebaliknya. Jadi jikapun terjadi sebaliknya, berarti ada yang konslet dari proses kritik mengkritik itu. Dan disitulah yang musti dibenahi.
Dalam kehidupan sosial secara umum, kritik mengkritik kerap terjadi. saya yakin dengan menjaga prinsip-prinsip saling menghormati, realistis dan menggunakan teknik komunikasi yang cerdas, maka kritik akan menjadi perbuatan yang menyenangkan.

BAB II
                                                   PEMBAHASAN
A.     Pengertian Kritik Seni
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Para ahli seni umumnya beranggapan bahwa kegiatan kritik dimulai dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan memperbincangkan berbagai hal yang berkaitan dengan karya seni tersebut. Sejalan dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat terhadap dunia seni, kegiatan kritik kemudian berkembang memenuhi berbagai fungsi sosial lainnya. Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi dipergunakan juga sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni. Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (price) dari karya seni tersebut.

B.     Jenis Kritik Seni
Kritik karya seni memiliki perbedaan tujuan dan kualitas. Karena perbedaan tersebut, maka dijumpai beberapa jenis karya seni seperti yang disampaikan oleh  Feldman (1967) yaitu kritik populer (popular criticism), kritik jurnalis (journalistic criticism), kritik keilmuan (scholarly criticism). dan kritik pendidikan (pedagogical criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda), sudut pandang, sasaran, dan materi yang tidak sama. Keempat kritik tersebut memiliki fungsi yang menekankan pada masing-masing keperluannya.
1. Kritik Populer,
Kritik populer adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi  massa/umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis ini biasanya bersifat umum saja lebih kepada pengenalan atau publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya dipergunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang mudah dipahami oleh orang awam. 
2. Kritik Jurnalis,
Kritik jurnalis adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau  penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam. Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil tanggapannya  
3. Kritik Keilmuan,
Kritik keilmuan merupakan jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk menilai/menanggapi sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam bidang seni, atau kegiatan kritik yang disampaikan mengikuti kaidah-kaidah atau metodologi kritik secara akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni seperti museum, galeri dan balai lelang.
4. Kritik Kependidikan,
Kritik kependidikan merupakan kegiatan kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan peserta didiknya. Kritik jenis ini termasuk yang digunakan oleh guru di sekolah umum dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.

C.     Fungsi Kritik Seni
Kritik seni memiliki fungsi yang sangat strategis dalam dunia kesenirupaan dan pendidikan seni rupa. Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya.  Fungsi lain ialah menjadi dua mata yang saling dibutuhkan, baik oleh seniman maupun penikmat.  Seniman membutuhkan mata panah tajam untuk mendeteksi kelemahan, mengupas kedalaman, serta membangun kekurangan. Seniman memerlukan umpan-balik guna merefleksi komunikasi-ekspresifnya, sehingga nilai dan apresiasi tergambar dalam realita harapan idealismenya.  Publik seni (masyarakat penikmat) dalam proses apresiasinya terhadap karya seni membutuhkan tali penghubung guna memberikan bantuan pemahaman terhadap realita artistik dan estetik  dalam karya seni. Proses apresiasi menjadi semakin terjalin lekat, manakala kritik memberikan media komunikasi persepsi yang memadai. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan yang berupaya mengupas, menganalisis serta menciptakan sudut interpretasi karya seni, diharapkan memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi melalui karya seni
Menurut Sudarmaji (1970) melihat kritik memiliki dua fungsi, yakni:
1.   Sebagai pemberitahuan bahwa ada penyuguhan hasil seni. Sebagai fungsi tak langsung, dan
2.   Pembicaraan sesuatu gejala, memberikan pengantar, lalu menilai baik buruknya suatu prestasi, serta memberikan apresiasi.
Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan instrumentalistik :
1. Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
2. Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni  tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ”Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan.

D.     Tahapan dalam Kritik Seni Rupa
Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara umum sebagai berikut:
1. Deskripsi,  
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan, mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya dan tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan. Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pekritik harus mengetahui istilah-istilah tehnis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka pekritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya yang dilihatnya. 
2. Analisis formal,
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni. 
3. Interpretasi,
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah-masalah yang dikedepankan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan seorang pekritik biasanya semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. 
4. Evaluasi atau penilaian,
Apabila tahap 1 sampai 3 ini merupakan tahapan yang juga umum digunakan dalam apresiasi karya seni, maka tahap ke 4 atau tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks.
Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
c. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya.
d. Menelaah karya yang dimaksud dari segi kebutuhan khusus dan segi pandang tertentu yang melatarbelakanginya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk mempertumbuhkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Kegiatan kritik berawal dari kebutuhan untuk memahami kemudian beranjak kepada kebutuhan memperoleh kesenangan dari kegiatan berbincang-bincang tentang karya seni. Menurut Feldman (1967) terdapat 4 (empat) jenis kritik seni, yaitu kritik jurnalistik (journalistic criticism), kritik populer (popular criticism), kritik pedagogik (pedagogical criticism), dan kritik akademik (scholarly criticism). Pemahaman terhadap keempat tipe kritik seni dapat mengantar nalar kita untuk menentukan pola pikir dalam melakukan kritik seni. Setiap tipe mempunyai ciri (kriteria), media (alat : bahasa), cara (metoda),  pola berpikir, sasaran, dan materi yang tidak sama.
Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan, dikenal beberapa bentuk kritik sebagai berikut : (1). Kritik Formalistik, kajian kritik terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsurunsur pembentukannya. (2). Kritik Espresivistik, menilai dan menanggapi gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman dalam sebuah karya seni. (3). Kritik Instrumentalistik, sebuah karya seni dilihat kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi .
Kegiatan dalam Kritik Karya Seni Rupa secara umum mengikuti tahapan sebagai berikut:
1.Deskripsi
2. Analisis formal,
3. Interpretasi, dan
4. Evaluasi atau penilaian,
Fungsi kritik seni yang pertama dan utama ialah menjembatani persepsi dan apresiasi artistik dan estetik karya seni rupa, antara pencipta (seniman, artis), karya, dan penikmat seni. Arus komunikasi antara karya yang disajikan kepada penikmat (publik) seni membuahkan interaksi timbal-balik dan interpenetrasi keduanya.  Fungsi lain ialah menjadi jalan strategis bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi.

SARAN

      Penulis hanya bisa menyarankan kepada para pembaca bahwasanya seni dan budaya masih sanatlah dibutuhkan karena hidup tanpa seni takkan indah dan hidup tanpa budaya sering kali membuat orang terjerumus kearah yang menjuranhkan kehidupan.
       Sebagai seorang pelajar, kita diharuskan untuk mempelajari seni budaya dengan lebih mendalam lagi, agar kita dapat mengapresiasi, menikmati dan sekaligus lebih mencintaiseni budaya khususnya budaya sendiri.
        Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, kesalahan, maka dari itu saya meminta maaf yang sebesar-besarnya, tetapi saya berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dalam memahami kritik seni rupa maupun apresiasi seni rupa.



Selasa, 12 April 2016

perbedaan perintah linux di ubuntu vs debian



Linux di ubuntu
Perintah-perintah Dasar di Linux Ubuntu.Ubuntu sangat terkenal dengan CLI-nya (Command Line Interface). CLI sendiri adalah antar muka yang tidak menyediakan grafik, baik berupa gambar-gambar, jendela-jendela ataupun animasi-animasi yang bisa memanjakan pengguna, melainkan hanya berupa teks yang harus diketikkan oleh pengguna. Jadi, apabila user ingin melakukan operasi dalam sistem operasi tersebut, misalnya melakukan copy,  rename,  cut, delete, dan sebagainya,  maka pengguna harus megetikkan perintah berupa teks dengan cara manual dan bukan dengan klik-klik seperti pada interface GUI (Graphic User Interface).
Berikut ini adalah beberapa perintah yang bisa digunakan di sistem operasi Ubuntu pada mode CLI, baik Desktop maupun Server, yang juga banyak untuk bisa digunakan pada distro yang lain.

1. grep command

Mencari string tertentu dalam sebuah file (case in-sensitive search)
$ grep -i "the" file_demo
Mencetak garis yang cocok dengan apa yang dicari
grep -A 3 -i "contoh" text_demo
Mencari string yang diberikan dalam semua file secara rekursif
$ grep -r "jurnalweb" *

2. tar command

Tar ini adalah untuk membuat file yang di kompress, saya seperti zip atau rar.
Membuat file arsip baru
$ tar cvf nama_file_arsip.tar namadirektori/
Mengekstrak file tar
$ tar xvf nama_arsip.tar
Melihat file tar
$ tar tvf nama_arsip.tar

3. find command

Mencari file berdasarkan nama file (case-sensitive)
# find -iname "MyCProgram.c"
Perintah untuk mengeksekusi file yang ditemukan berdasarkan perintah find
$ find -iname "MyCProgram.c" -exec md5sum {} \;
Mencari semua file kosong/empty pada folder/direktori home
# find ~ -empty

4. ssh command

Login ke sebuah host secara remote
ssh -l johndoe remotehost.example.com
Debug SSH client
ssh -v -l johndoe remotehost.example.com
Menampilkan versi SSH Client
$ ssh -V
OpenSSH_3.9p1, OpenSSL 0.9.7a Feb 19 2003

5. sed command

Ketika anda mencopy file DOS ke Linux, kamu akan menemukan \r\n disetiap baris. Contoh ini mengubah format file DOS ke format Unix menggunakan perintah sed.
$sed 's/.$//' filename
Cetak isi file secara terbalik
$ sed -n '1!G;h;$p' jurnalweb.txt
Tambahkan nomor baris untuk semua baris yang tidak kosong dalam sebuah file
$ sed '/./=' jurnalweb.txt | sed 'N; s/\n/ /'

6. awk command

Menghapus duplikasi file menggunakan perintah awk
$ awk '!($0 in array) { array[$0]; print }' temp
Cetak semua baris dari /etc/passwd yang memiliki uid dan gid sama
$awk -F ':' '$3==$4' passwd.txt
Mencetak field tertentu dari sebuah file
$ awk '{print $2,$5;}' karyawan.txt

7. sort command

Sort / Mengurutkan file secara ascending (dari terkecil ke besar)
$ sort names.txt
Sort/Mengurutkan secara descending (dari besar ke kecil)
$ sort -r names.txt
Menampilkan file passwd berdasarkan kolom ke-3
$ sort -t: -k 3n /etc/passwd | more

8. export command

Melihat environtment variabel yang terkait oracle
$ export | grep ORACLE
declare -x ORACLE_BASE="/u01/app/oracle"
declare -x ORACLE_HOME="/u01/app/oracle/product/10.2.0"
declare -x ORACLE_SID="med"
declare -x ORACLE_TERM="xterm"
Mengekpor sebuah environtment variabel
$ export ORACLE_HOME=/u01/app/oracle/product/10.2.0

9. xargs command

Memindahkan semua file gambar ke hardisk eksternal
# ls *.jpg | xargs -n1 -i cp {} /external-hard-drive/directory
Mencari semua file gambar JPG di sistem dan kompres file-file tersebut
# find / -name *.jpg -type f -print | xargs tar -cvzf images.tar.gz
Download semua URL yang dituliskan di dalam file url-list.txt
# cat url-list.txt | xargs wget –c

10. ls command

Display filesize in human readable format (e.g. KB, MB etc.,)
$ ls -lh
-rw-r----- 1 johndoe team-dev 8.9M Jun 12 15:27 arch-linux.txt.gz
Urutkan File Berdasarkan Perubahan Waktu Terakhir (Pada Reverse Order) Menggunakan ls -ltr
$ ls -ltr
Klasifikasi visual File Dengan Menggunakan Karakter Khusus ls -F
$ ls -F

11. cd command

Gunakan “cd -” untuk beralih antara dua direktori terakhir
Berpindah ke direktori jurnal
cd jurnal
kembali ke direktori sebelumnya
cd ..
Berpindah ke direktori home user anda
~ /

12. mkdir command

Membuat folder jurnalweb dengan perintah mkdir
mkdir jurnalweb

13. cp command

Menduplikasi / copy file dengan perintah cp
cp nama_file.txt nama_file_baru.txt

14. gedit command

Untuk membuka file agar bisa di ubah-ubah dengan gedit
gedit nama_file.txt

17. mv command

Memindahkan sebuah folder ke lokasi berbeda dengan perintah mv
mv direktori_atau_file direktori_atau_file_baru

18. rm command

Menghapus file dengan perintah rm
rm file
Menghapus direktori folder dengan perintah rm
rm -r direktori

19. pwd command

Perintah pwd akan mencetak/memberi informasi lokasi folder anda berada saat ini
pwd

20. gzip command

Membuat sebuah file kompres dengan formal .gzip
$ gzip test.txt
Uncompress / Ekstrak sebuah file .gzip
$ gzip -d test.txt.gz
Menampilkan rasio kompresi dari sebuah file yang sudah di kompres dengan perintah gzip -l
$ gzip -l *.gz
         compressed        uncompressed  ratio uncompressed_name
              23709               97975  75.8% asp-patch-rpms.txt

21. bzip2 command

Membuat file kompres dengan format .bzip2
$ bzip2 test.txt
Mengekstrak / uncompress sebuah file dengan format .bzip2
bzip2 -d test.txt.bz2

22. unzip command

Untuk mengekstrak sebuah file dengan format .zip
$ unzip my_file.zip
Meliha isi file zip tanpa mengekstrak nya
$ unzip -l my_file.zip
Archive:  my_file.zip
  Length     Date   Time    Name
 --------    ----   ----    ----
    40995  11-30-98 23:50   META-INF/MANIFEST.MF
    32169  08-25-98 21:07   classes_
    15964  08-25-98 21:07   classes_names
    10542  08-25-98 21:07   classes_ncomp

22. shutdown command

Matikan / shutdown sistem dan matikan daya komputer secara langsung atau segera
# shutdown -h now
Metikan / shutdown sistem setelah 10 menit
# shutdown -h +10
Restart sistem menggunakan perindah shutdown
# shutdown -r now
Memaksa pemeriksaan filesystem saat reboot.
# shutdown -Fr now

23. ftp command

Dua perintah ftp dan secure ftp (sftp) memiliki perintah yang sama, yaitu untuk menghubungkan anda dengan server dan mendownload beberapa file
$ ftp IP/hostname
ftp> mget *.html
Melihat nama-nama file yang terletak di server remote sebelum mendownload dengan merintah mls
ftp> mls *.html -
/ftptest/features.html
/ftptest/index.html
/ftptest/othertools.html
/ftptest/samplereport.html
/ftptest/usage.html

24. ps command

Perintah ps digunakan untuk menampilkan informasi tentang proses yang sedang berjalan di sistem.
Meskipun ada banyak argumen yang dapat dilewatkan ke perintah ps, berikut adalah beberapa yang umum.
Untuk melihat proses yang berjalan saat ini.





Linux di debian
Dalam Distribusi Linux Debian ada banyak perintah untuk menjalankan suatu pekerjaan. Perintah-perintah dasar itu harus kita kuasai agar kita bisa menjalankan pekerjaan. Kita sebagai pemula baik untuk mengetahui dan minimal pernah menggunakan perintah-perintah dasar itu karena suatu saat perintah-perintah itu akan berguna untuk kita sebagai pemula pengguna linux.

Di sini kita akan belajar kira-kira 27 perintah dasar pada linux debian. Teman jumlah 27 perintah yang akan kita pelajari bukanlah jumlah semua perintah yang ada dalam Distribusi Linux Debian, melainkan itu semua hanya sebagian. Dengan semakin berkembangnya jaman apalagi untuk perkembangan teknologi pasti akan semakin bertambah, begitupun perintah-perintah dasar yang akan kita pelajari ini pasti akan bertambah juga. Berikut adalah perintah-perintah dasar Linux Debian :
1. Any_command –help: menampilkan bantuan tentang perintah-perintah dasar dari linux debian
2. Ls : berfungsi untuk menampilkan direktori yang aktif. Jadi jika kita terlalu banyak membuka suatu direktori, kita hanya perlu mengetik perintah “ls” yang di ikuti nama direktori yang ingin kita buka pada program root terminal. Maka akan muncul pada layar dengan sendirinya.
3. Ls –al: sama dengan perintah “ls” hanya saja perintah “ls-al” menampilkan seluruh direktori yang aktif satu per satu pada layar.
4. Cd: merupakan singkatan dari change directory yang berfungsi untuk merubah direktori menggunakan cd.
5. Cp : sama dengan fungsi tombol Ctrl+c pada Windows yaitu untuk mengcopy suatu file.
6. mcopy : perintah ini berfungsi untuk mengganti nama suatu file dan juga memindahkan suatu file.
7. rm: yang merupakan singkatan dari remove files yang berfungsi untuk menghapus suatu data atau file.
8. mkdir: berfungsi untuk membuat directory baru, kepajangan dari perintah ini adalah make directory.
9. rm: sama dengan perintah rm files yaitu menghapus, hanya saja rm files menghapus suatu file sedangkan rm directory untuk menghapus suatu directory.
10. rm –r: perintah yang kepanjangan recursive remove yang berfungsi untuk menghapus suatu file, directory, atau subdirectory. Perlu kita tahu untuk berhati-hati menggunakan perintah ini karena perintah ini dapat menghapus semua data pada sistem, dan di Linux tidak ada perintah undelete.
11. more: dengan perintah more kita dapat melihat isi suatu file, dan isi file tersebut dapat di tampilkan layar per layar.
12. Less filename: bergunamenampilkan suatu file layar per layar. Jika kita ingin menghentikan perintah ini tinggal tekan tombol “p” maka akan berhenti.
13. pico filename: perintah ini berfungsi untuk mengedit suatu text file.
14. pico –w filename: sama dengan perintah ” pico filename” yaitu mengedit suatu text file. Hanya saja pada perintah ini di sertai dengan mengnokatifkan fungsi word warp. Dan perintah ini berguna untuk mengedit text file seperti /etc/fstab.
15. lynx file.html: perintah ini berfungsi melihat suatu file html dengan text mode. Perintah ini adalah salah satu cara membuka browser dan juga sesuai untuk mencari artikel tanpa image.
16. tar -zxvf filename.tar.gz: perintah ini digunakan untuk mengekstrak file tar sekaligus mengun-compres file tar tersebut.
17. tar -xvf filename.tar: sama dengan “tar -zxvf filename.tar.gz” yaitu berfungsi untuk mengekstrak suatu file tar tapi ada perintah ini adalah mengekstrak file tar yang tidak terkompress.
18. gunzip filename.gz: berfun gsi intuk meng-uncompress suatu file zip dengan menggunaka gunzip jika kita ingin untuk mengompress file.
19. bunzip2 filename.bz2: perintah ini di gunakan untuk meng-uncompress suatu file yang besar dengan format (*.bz2).
20. find / -name “filename”: jika di Windows terdapat menu search untuk mencari suatu nama file. Maka di Linux ada perintah find / -name “filename” untuk mencari suatu nama file.
21. locate: mencari suatu file berdasarkan nama file tersebut dan di mana lokasi penyimpanan file tersebut.
22. talk: suatu perintah yang berfungsi untuk menjalankan suatu percakapan atau berhubungan dengan computer lain.
23. mc: perintah ini digunakan untuk menjalankan “midnight commander” dengan bagus dan cepat sebagai file manager.
24. telnet : berguna untuk berhubungan dengan computer lain dengan protocol TELNET.
25. rlogin : merupakan singkatan dari remote login yang berfungsi untuk menghubungkan kita dengan computer lain.
26. rsh : kepanjangannya adalah remote shell yang merupakan jalan lain untuk menghubungkan kita dengan remote machine.
27. Clear: perintah ini berfungsi untuk membersihkan layar dari directory yang aktif.